Pertama tentunya harus mengucap syukur Alhamdulillah ke hadirat Allah SWT (yg ini serius bgt).
Di usia 28 tahun pada 2010 ini akhirnya saya punya blog (hahahahaaa...). Sangat2 gaptek harus saya akui. Hmmm.. ini adalah salah satu perbaikan dlm hidup di tahun 2010 ini (yaaayyy..).
Selain gaptek itu tadi, tidak bisa menuangkan pikiran ke dalam tulisan adalah salah satu alasan kenapa saya baru bikin blog ini sekarang. Mungkin setelah terasah sekian tahun meng-update status di accont Fb dan seringkali membuka blog milik blogger2 (untuk belanja online tentunya,hehe..) akhirnya memberanikan diri melaunching blog sendiri.
Baiklah ajang pengakuan diri telah selesai. Sekarang waktunya curhat.
Begini, setelah malang-melintang bekerja di surabaya (di First Cafe, HanJin Shipping,...) akhirnya saya diterima bekerja di PT PLN (Persero). Gak kebayang sebelumnya bakalan ditempatkan di sebuah pulau di Propinsi Nusa Tenggara Barat yang bernama SUMBAWA. Berasa jauuuuhhh banget cz dipisahkan oleh dua pulau (Bali&Lombok).
Nantinya di blog ini akan saya ceritakan keindahan Pulau Sumbawa yang di musim hujan pemandangannya seindah Irlandia en di musim kemarau se eksotis Texas.
Tunggu ya......
Akhirnya kesampaian juga motret menara mercusuar ini dari daratan. Biasanya cuma dari kapal feri aja. Tapi udah kesorean plus cuacanya mendung, jadi cahayanya kurang bagus.
Mercusuar ini ada di pelabuhan Poto Tano, pelabuhannya Pulau Sumbawa. Waktu perjalanan dari Pelabuhan Kayangan di Lombok ke Poto Tano ini memakan waktu kurang lebih dua jam naek kapal feri. Kalau ombak lagi gede lumayan terasa goyangan di kapal. Biasanya banyak penumpang yang mabuk laut. Untungnya aku ga pernah sampe mabuk gitu. Hohoho..
Dari Poto Tano ke Kota Sumbawa Besar masih dua jam perjalanan lagi, melewati hutan, bukit dan pantai. Jadi kalau perjalanan di malam hari bakalan gelap banget, cz antara desa yang satu sama yang lain jaraknya berjauhan. Kendaraan yang lewat juga gak banyak. Pokoknya butuh keberanian extra hehe..
Pom bensin juga cuma ada satu, di kecamatan Alas. Jadi harus diperhitungkan banget kecukupan BBM kendaraan yang kita tumpangi. Jangan sampe mogok di tengah hutan. Bakalan serem, hiiiii..
Tapi di musim hujan sepanjang jalan menuju Sumbawa Besar bakalan bagus banget pemandangannya (dengan catatan perjalanannya bukan malam hari ya).
Di kanan kiri jalan banyak bukit2 hijau, hutan, pantai yang biru, dll. Sayangnya bukit2 itu dari batu. jadi cuma rumput2 aja yg bisa tumbuh disitu. Kalau musim panas bukit2nya berubah warna jadi coklat. Gersaaaangggg...
